Wednesday, November 5, 2014

Yang Maha Kaya..



Tidak butuh dari Hamba-Nya . Tidak menginginkan dari mereka  makan maupun minum, Dia tidak menciptakan mereka untuk memperbanyak jumlah mereka yang sedikit, atau memberikan kepada mereka kekuatan yang sebelumnya lemah, atau menjadikan jinak dari sebelumnya buas, akan tetapi mereka butuh kepada-NYA

Yang Maha Kaya..

mencukupkan ummat manusia dari kemiskinan dan kebutuhan mereka,  tidak berkurang dari-Nya pemberian-Nya , dan tidak membutuhkan bantuan hamba-Nya

Yang Maha Kaya..
mencukupkan baginya sebagian hamba-Nya dengan hidayah dan kebaikan hati mereka, dengan mengenal-Nya, memuliakan-Nya, mengagungkan-Nya dan mencintai-Nya, Dia mengayakan mereka dengan sesuatu yang sempurna dari pada kebaikan dunia mereka

wahai Dzat yang tidak berkurang pemberian-Nya; cukuplah bagi kami hal-hal yang halal dari yang haram, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Kya


Dialah Allah <3' ~ 































Dialah Yang Maha berkuasa..

Menguasai Jin dan Manusia dari atas mereka. berkuasa atas makhluk-Nya dengan ketinggian-Nya, ilmu-Nya, liputan-Nya dan pengaturan-Nya bagi mereka. ilmu-Nya bersama mereka dan ketinggian-Nya diatas mereka, tidak ada sesuatupun dialam ini luas kecuali atas ijin-Nya dan ilmu-Nya

Allah Yang Maha Berkuasa

berkuasa atas kedzaliman, penguasa yang semena-mena dan orang-orang yang sombong. Dia mengumpulkan mereka-mereka yang berkuasa tanpa keinginan mereka




 Allah.. nama yang manis lafalnya, enak maknanya, berasal dari arti cinta, bergantung, pengesaan, penyembahan dan ikhlas.... betapa Agungnya nama ini! 'ALLAH TUHANKU.."








Makkah, 10 Muharrom 1436 H With Allah

'Ardan' <3' ~


Monday, September 8, 2014

Rumah Tangga


selalu ada waktu yang harus terluang untuk keluarga, yang tentang mereka Allah akan pertanyakan kepemimpinan dan bimbingan kita. Seruan mula pada sang Nabi: Dan beri ingatlah keluargamu yang terdekat! (QS. Asy-syu'araa : 214), maka hikmah dan nasihat adalah hak mereka. Allah katakan, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka! ( Ath-tahrim: 6) maka dihajatkan keberamaan penuh makna dan keteladanan

Anak dan istri adalah kesenangan hidup di dunia. Maka tugas kita adalah mengupayakan agar kelak berkumpul jua, bahagia disurga. Anak dan Istri adalah titipan-Nya, maka kita harus menjaga, agar kelak saat dikembalikan, mereka sesuai keadaan awalnya: fitroh. Istri dan anak adalah karunia-Nya. sudahkah tertunjukkan rasa syukur atas kehadiran mereka; dilembutnya kata dan syahdunya mesra? istri dan anak: fitnah dan ujian. Dalam membersamai dan menyenangkan, bergulatlah hasrat dengan keterbatasan; lalu diujilah ketaatan

bahagialah suami dan ayah; yang memastikan tiap suapan kemulut anak-istri dan segala yang dikenakan, halal dan thayyib tak meragukan. Bahagialah suami dan ayah; membimbing anak dan istri mengulang hafalan, tadaburi Al-Quran, mengisah penuh cinta siroh Nabi dan sahabat. Berbahagialah suami dan ayah yang khusyuk menangis mendoakan keselamatan, keberkahan, serta kebaikan anak-istri dan keturunannya

Bahagialah suami dan ayah; mengecup dengan doa perlindungan dan cinta saat anak-istrinya lelap tidur, juga saat berpamit bepergian. berbahagialah suami dan ayah; syukur dan takjubi kemajuan anak dan istri dalam kebaikan, lalu ada peluk, doa dan hadiah sederhana. Bahagialah suami dan ayah yang jadi kebanggaan anak-istri, tapi tak menumpulkan pengembangan diri mereka dalam hidup berbakti. Tanggung jawab suami  dan ayah demikian agung; seakan saat istri dinikahi dan anak dilahirkan, mereka bertitah: " Bawa kami ke surga!"

Bahwa ada kisah Nuh dengan istri dan anak yang durhaka; itu penyadar bahwa suami dan ayah tiada punya kuasa atas jiwa yang dicinta. Bahwa hidayah bukan hak ayah dan suami, hatta pun dia seorang Nabi. Yang kita pertanggung jawabkan ihktiyar kita, bukan hasilnya. Tetapi naiflah ayah dan suami yang berlindung dibalik nama agung Nuh dan Luth, tanpa upaya meluangkan saat berharga untuk keluarga. Pun saat istri; agunglah mereka dalam juangnya untuk menjadi apa yang ditaujihkan Al-Quran; shalihat, Qanitat, Hafizhat

Bagi suami; mereka penggenap separuh agama, Penjaga ketaatan, tempat berlari dari yang harom dan keji menuju yang berkah dan suci. Maka para istri  itu tahu; untuk siapa mereka berdandan dan mempercantik diri;  tersenyum dan penuh pemuliaan menyambut kepulangan


Makkah
senin, 13 Dzulqo'da 1435 H - 8 september 2014 M


"Rumah Tangga" ~


Tuesday, September 2, 2014

Akan menjadi seperti ini dia, semoga. " Ibrohim 'Alaihis salam "

Ibrohim 'Alaihis salam


Ibrohim satu-satunya manusia yang disebut "UMMAH". keagungan diri segala ketundukan, kekuatan taatnya setara dengan satu ummat. Dimuainya dakwah dengan gagah. sebagai pemuda, dipenggalnya semua patung. dibabatnya hujah keberhalaan. kaumnya diam terbungkam. tetapi dakwah bukan hanya mengalahkan argumentasi. terasa bahwa dakwah muda yang berungsur "KEKERASAN" dibalas parah. dibakar. kajian mendalamnya, dakwah, jika harus debat, pilih orang yang tepat: RAJA. bukan lagi jelata yang suka amuk massa tanpa logika. Namrud, yang mengaku tuhan, dipilihnya sebagai mad'u. Dia berharap, jika raja ini takluk pada hujjah, seluruh rakyat bisa ikut. sekali lagi, dakwah bukan hanya soal memenangkan argumentasi. Namrud yang takjub pada kecerdasannya, tak hendak turut. Dia diusir

kita belajar, dakwah lebih pada soal memenangkan "HATI".  Jiwa takluk didepan akhlak, akal akan bergerilya sendiri mencari dalil. Ibrahim tak kenal henti. Dia datangi penyembah benda dan mentari. berbaur tanp lebur, dengan sikap dakwah yang makin dewasa. Inilah koreksi Al-Qurthubi, bahwa pertemuannya dengan para penyembah bintang, bulan, matahari, bukanlah kisah Ibrohim mencari tuhan. Di  Al-Jami', Al-Qurtubi menjelaskan bahwa kisah itu menunjukkan perkembangan metode dakwah Ibrohim yang makin "SOFTLY BUT DEADLY" <3'

Berhasil menginsyafkan penyembah bintang, bulan dan Maentari, Ibrohim yang telah menikah bergerak ke Mesir. Tatangan baru menanti. Raja Mesir suka ambil wanita sembarangan. Mengapa Sarah justru diaku sebagai saudari , bukan sebagai istri? Jawabnya sosilogis, lho! ^^. Dalam Masyarakat Mesir saat itu, Istri lebih rendah posisinya. Istri itu milik, bisa dijual, dipertukarkan. Saudari , wajib dijaga. Sarah yang diaku sebagai saudari lebih mungkin dilindungi. Bukti lain betapa wanita mesir setara budak, dihadiahkannya Hajar

Makkah
Rabu, 8 Dzul Qodah 1435 H/ 4 September 2014


"Akan menjadi seperti ini dia, Ibrahim <3'" ~

Saturday, August 30, 2014

Surga itu untuk kita berdua, sayang..



Teringatku saat pertama berjumpa dirimu
ku merasa Allah menjawab doaku
Ada satu tempat yang selalu kupikirkan
Dan kuingin berada disana bersamamu
Tempat yang tiada hati pernah membayangkannya

Ada perasaan yakin dalam diriku
Bahwa suatu hari Nanti aku kan disana bersamamu

Dan karena kini kita disini merasa sungguh bahagia
Tentang segala yang telah kita lewati
Tahu bahwa Allah juga meridhoi  kita

Ini bukan mimpi, ini sungguh nyata
Rasakan kedamaian disegala penjuru
Melihat hal-hal yang tak dapat kita bayangkan
mendengar suara  sungai-sungai mengalir
Dan kita tahu kita kan disana selamanya

Perasaan yang tak dapat digambarkan
tahu bahwa inilah balasan untuk kita

Ingatkan kau, sayang..
Dengan saat-saat sulit yang kita lalui
Dengan  saat-saat tangis berdua kita bersama
Dengan saa-saat ku usap airmatamu dan kau usap airmataku
Dan hari-hari saat kita sering beradu
Tapi tak ada satu pun yang bisa hentikan  kita
sebab, di hati dan benak kita selalu terbayang
Tempat yang tiada mata pernah melihatnya
Tempat yang tiada hati pernah membayangkannya
Tempat yang telah dijanjikan-Nya tuk kita tinggali selamanya
Dan yang terbaik untuk kita
Hanya  KAU DAN AKU

Teringatku saat kita berdoa ba'da sholat bersama malam itu
Teringat saat air mata kita bersama tumpah tak terbendung
Dan kita mimpikan ini bersama berdua
Kumerasa terberkati karena kumiliki dirimu dalam hidupku
Dan kini bisa kita nikmati berkah ini saat ini dan akan untuk selamanya

Surga adalah tempat kita kini
Surga adalah mimpi kita yang kelak kan jadi nyata

Surga, OH betapa Indahnya!
Surga, terima kasih Allah!

Makkah,
5 Dzul Qo'dah 1435 H - 31 Agustus 2014 M
"hadiah cinta bidadariku"

with love

 'Ardan' ~



Thursday, July 10, 2014

Negeri Syam



Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "pergilah ke Syam karena itulah bumi Allah yang paling baik. Allah memilih manusia terbaik hidup disana. jika kalian tidak hendak pergi kesana ( syam), maka pergilah ke Yaman dan minumlah dari aliran air sungainya (Sunan Abu Dawud; musnah Ahmad; shahih Ibn Hibban, 16:295; Al-Hakim, Al-Mustadrak, 4:510; Al-Baihaqi, sunan Al-Kubra 9: 179)

Abdullah ibn Amr ibn Al-Ash meriwayatkan: Nabi bersabda, "Akan datang suatu masa ketika semua orang beriman pasti akan pergi ke Syam (Al-Hakim, Al- Mustadrak 'ala shahihain 4:457. Adz-Dzahabi menyepakati sebagai hadis shahih berdasar syarat Al-Bukhari dan Muslim)

Ali Ibn Abi Thalib meriwayatkan abi bersabda, "Janganlah mengutuk orang-orang syam, tetapi kutuklah ketidak adilan mereka sebab sesungguhnbya dianatara mereka ada para Abdaal (penerus kekasih Allah), "( th-Tahbari dalam Al-Ashwat Abu Nu'aym dn Ibnu Asakir)

"Para penerus abdaal ada disyam dan mereka berjumlah 40 orang, setiap kali salah seorang dintara mereka meninggal dunia Allah akan gantikan mereka dengan yang lain (H.r Ahmad dalam Musnad dan fadhailus shahaabah, 2:906, dengan sanad shahih, As-shakhawi dalam Al-Maqasid; Al-Haytshami dalam Majma' Az-zawaaid, Al-Munawi dalam Faydh Al-Qaadir, Asy-suyuthi dalam habar ad-Daall)

Do'a Nabi "Ya Allah, berkahi setiap kami di syam kami dan Yaman akmi!" (Al-Bukhari, shahih Ibnu Hbban [16:290] Muslim, Tirmidzi dan Ahmad

Doa Nabi, "Ya Allah, berkahi tiap takaran sha' dan Mudd kami! berkahi kami di Makkah dan Madinah! berkahi kami di syam dan Yaman [Thabrani dalam Al-Kabiir, 12:84, hadis ke 12,553, Al-Haytsami dalam Majma' Az-zawaa'id 3:305 Abu Nu'aym Al-Hilyah, 6:133]

Negeri syam; hari i ialah SYIRIA, PALESTINA, LEBANON, YORDANIA dan wilayah pendudukan israel. Moga Allah jaga halinya dan keprihatinan mendalam kita hari ii banyak terarah pada bagian syam yang disebut syiria, dimana kezaliman pemimpinya yang kian jahat

selipkan selalu doa-doa kita untuk para penduduk syam (syiria, palestina, jordania, lebanon) diantara azan-iqomah, diwaktu sahur, waktu berbuka, diakhir sholat, diqunut nazilah dan tempat-tempat mustajab lainya

wassalam


Tuesday, July 8, 2014

Nasihat sang Guru buat calon Presiden Indonesia




Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi sungguh orang yang jauh lebih mulia daripada kita semua, Abu Bakr Ash Shiddiq, pernah mengatakan, “Saya telah dipilih untuk memimpin kalian, padahal saya bukanlah orang yang terbaik di antara kalian. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya. Dan kalau anda sekalian melihat saya salah, maka luruskanlah.”

Maka yang kami harapkan pertama kali dari Anda, Pak Prabowo, adalah sebuah kesadaran bahwa Anda bukan pahlawan tunggal dalam masa depan negeri ini. Barangkali memang pendukung Anda ada yang menganggap Andalah orang terbaik. Tetapi sebagian yang lain hanya menganggap Anda adalah sosok yang sedang tepat untuk saat ini. Sebagian yang lainnya lagi menganggap Anda adalah “yang lebih ringan di antara dua madharat”.

Tentu saja, mereka yang tidak memiliih Anda menganggap Anda bukan yang terbaik, tidak tepat, dan juga berbahaya.

Dan jika Anda, Pak Prabowo, nantinya terpilih menjadi Presiden, maka mereka semua akan menjadi rakyat yang dibebankan kepada pundak Anda tanggungjawabnya di hadapan Allah. Maka kami berbahagia ketika Anda berulang kali berkata di berbagai kesempatan, “Jangan mau dipecah belah. Jangan mau saling membenci. Kalau orang lain menghina kita, kita serahkan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Maha Besar.”

Dan Anda juga harus menyadari bahwa barangsiapa merasa jumawa dengan kekuasaan, maka beban kepemimpinan itu akan Allah pikulkan sepelik-peliknya di dunia, dan tanggungjawabnya akan Dia jadikan penyesalan serta siksa di akhirat. Adapun pemimpin yang takut kepada Allah, maka Dia jadikan manusia taat kepadanya, dan Dia menolong pemimpin itu dalam mengemban amanahnya.

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi sungguh orang yang jauh lebih perkasa daripada kita semua, ‘Umar ibn Al Khaththab, pernah mengatakan, “Seandainya tidaklah didorong oleh harapan bahwa saya akan menjadi orang yang terbaik di antara kalian dalam memimpin kalian, orang yang terkuat bagi kalian dalam melayani keperluan-keperluan kalian, dan orang yang paling teguh mengurusi urusan-urusan kalian, tidaklah saya sudi menerima jabatan ini. Sungguh berat bagi Umar, menunggu datangnya saat perhitungan.”

Maka yang kami harapkan berikutnya dari Anda, Pak Prabowo, adalah sebuah cita-cita yang menyala untuk menjadi pelayan bagi rakyat Indonesia. Sebuah tekad besar, yang memang selama ini sudah kami lihat dari kata-kata Anda. Dan sungguh, kami berharap, ia diikuti kegentaran dalam hati, seperti ‘Umar, tentang beratnya tanggungjawab kelak ketika seperempat milyar manusia Indonesia ini berdiri di hadapan pengadilan Allah untuk menjadi penggugat dan Anda adalah terdakwa tunggal bila tidak amanah, sedangkan entah ada atau tidak yang sudi jadi pembela.

Pak Prabowo, jangankan yang tak mendukung Anda, di antara pemilih Andapun ada yang masih meragukan Anda karena catatan masa lalu. Saya hendak membesarkan hati Anda, bahwa ‘Umar pun pernah diragukan oleh para tokoh sahabat ketika dinominasikan oleh Abu Bakr sebab dia dianggap keras, kasar, dan menakutkan. Tapi Anda bukan ‘Umar. Usaha Anda untuk meyakinkan kami bahwa kelak ketika terpilih akan berlaku penuh kasih kepada yang Anda pimpin harus lebih keras daripada ‘Umar.

Pak Prabowo, kami memilih Anda karena kami tahu, seseorang tak selalu bisa dinilai dari rekam jejaknya. ‘Umar yang dahulu ingin membunuh Nabi, kini berbaring mesra di sampingnya. Khalid yang dahulu panglima kebatilan, belakangan dijuluki ‘Pedang Allah’. Tapi Anda bukan ‘Umar. Tapi Anda bukan Khalid. Usaha Anda untuk berubah terus menjadi insan yang lebih baik daripada masa lalu Anda akan terus kami tuntut dan nantikan. Ya, maaf dan dukungan justru dari orang-orang yang diisukan pernah Anda ‘culik’ menjadi modal awal kepercayaan kami kepada Anda.

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi orang yang jauh lebih dermawan daripada kita semua, ‘Utsman ibn ‘Affan, pernah mengatakan, “Ketahuilah bahwa kalian berhak menuntut aku mengenai tiga hal, selain kitab Allah dan Sunnah Nabi; yaitu agar aku mengikuti apa yang telah dilakukan oleh para pemimpin sebelumku dalam hal-hal yang telah kalian sepakati sebagai kebaikan, membuat kebiasaan baru yang lebih baik lagi layak bagi ahli kebajikan, dan mencegah diriku bertindak atas kalian, kecuali dalam hal-hal yang kalian sendiri menyebabkannya.”

Ummat Islam amat besar pengorbanannya dalam perjuangan kemerdekaan negeri ini. Pun demikian, sejarah juga menyaksikan mereka banyak mengalah dalam soal-soal asasi kenegaraan Indonesia. Cita-cita untuk mengamalkan agama dalam hidup berbangsa rasanya masih jauh dari terwujud.

Tetapi para bapak bangsa, telah menitipkan amanah Maqashid Asy Syari’ah (tujuan diturunkannya syari’at) yang paling pokok untuk menjadi dasar negara ini. Lima hal itu; pertama adalah Hifzhud Diin (Menjaga Agama) yang disederhanakan dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kedua Hifzhun Nafs (Menjaga Jiwa) yang diejawantahkan dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Ketiga Hifzhun Nasl (Menjaga Kelangsungan) yang diringkas dalam sila Persatuan Indonesia. Keempat Hifzhul ‘Aql (Menjaga Akal) yang diwujudkan dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dan kelima, Hifzhul Maal (Menjaga Kekayaan) yang diterjemahkan dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pak Prabowo, kami memilih Anda sebab kami berharap Anda akan melaksanakan setidak-tidaknya kelima hal tersebut; menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga kelangsungan, menjaga akal, dan menjaga kekayaan; dengan segala perwujudannya dalam kemaslahatan bagi rakyat Indonesia. Kami memilih Anda ketika di seberang sana, ada wacana semisal menghapus kolom agama di KTP, melarang perda syari’ah, mengesahkan perkawinan sejenis, mencabut tata izin pendirian rumah ibadah, pengalaman masa lalu penjualan asset-aset bangsa, lisan-lisan yang belepotan pelecehan kepada agama Allah, hingga purna-prajurit yang tangannya berlumuran darah ummat.

Pak Prabowo, seperti ‘Utsman, jadilah pemimpin pelaksana ungkapan yang amat dikenal di kalangan Nahdlatul ‘Ulama, “Al Muhafazhatu ‘Alal Qadimish Shalih, wal Akhdzu bil Jadidil Ashlah.. Memelihara nilai-nilai lama yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik.”

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi orang yang lebih zuhud daripada kita semua, ‘Ali ibn Abi Thalib, pernah mengatakan, “Barangsiapa mengangkat dirinya sebagai pemimpin, hendaknya dia mulai mengajari dirinya sendiri sebelum mengajari orang lain. Dan hendaknya ia mendidik dirinya sendiri dengan cara memperbaiki tingkah lakunya sebelum mendidik orang lain dengan ucapan lisannya. Orang yang menjadi pendidik bagi dirinya sendiri lebih patut dihormati ketimbang yang mengajari orang lain.”

Pak Prabowo, hal yang paling hilang dari bangsa ini selama beberapa dasawarsa yang kita lalui adalah keteladanan para pemimpin. Kami semua rindu pada perilaku-perilaku luhur terpuji yang mengiringi tingginya kedudukan. Kami tahu setiap manusia punya keterbatasan, pun juga Anda Pak. Tapi percayalah, satu tindakan adil seorang pemimpin bisa memberi rasa aman pada berjuta hati, satu ucapan jujur seorang pemimpin bisa memberi ketenangan pada berjuta jiwa, satu gaya hidup sederhana seorang pemimpin bisa menggerakkan berjuta manusia.

Pak Prabowo, kami memilih Anda sebab kami tahu, kendali sebuah bangsa takkan dapat dihela oleh satu sosok saja. Maka kami menyeksamai sesiapa yang ada bersama Anda. Lihatlah betapa banyak ‘Ulama yang tegak mendukung dan tunduk mendoakan Anda. Balaslah dengan penghormatan pada ilmu dan nasehat mereka. Lihatlah betapa banyak kaum cendikia yang berdiri memilih Anda, tanpa bayaran teguh membela. Lihatlah kaum muda, bahkan para mahasiswa.

Didiklah diri Anda, belajarlah dari mereka; hingga Anda kelak menjelma apa yang disampaikan Nabi, “Sebaik-baik pemimpin adalah yang kalian mencintainya dan dia mencintai kalian. Yang kalian doakan dan dia mendoakan kalian.”

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi orang yang lebih adil daripada kita semua, ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz, pernah mengatakan, “Saudara-saudara, barangsiapa menyertai kami maka silahkan menyertai kami dengan lima syarat, jika tidak maka silahkan meninggalkan kami; yakni, menyampaikan kepada kami keperluan orang-orang yang tidak dapat menyampaikannya, membantu kami atas kebaikan dengan upayanya, menunjuki kami dari kebaikan kepada apa yang kami tidak dapat menuju kepadanya, dan jangan menggunjingkan rakyat di hadapan kami, serta jangan membuat-buat hal yang tidak berguna.”

Sungguh karena pidato pertamanya ini para penyair pemuja dan pejabat penjilat menghilang dari sisi ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz, lalu tinggallah bersamanya para ‘ulama, cendikia, dan para zuhud. Bersama merekalah ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz mewujudkan pemerintahan yang keadilannya dirasakan di segala penjuru, sampai serigalapun enggal memangsa domba. Pak Prabowo, sekali lagi, kami memilih Anda bukan semata karena diri pribadi Anda. Maka pilihlah untuk membantu urusan Anda nanti, orang-orang yang akan meringankan hisab Anda di akhirat.

Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..

Tapi kalaupun Anda tidak terpilih, kami yakin, pengabdian tak memerlukan jabatan. Tetaplah bekerja untuk Indonesia dengan segala yang Anda bisa, sejauh yang Anda mampu.

Sungguh Anda terpilih ataupun tidak, kami sama was-wasnya. Bahkan mungkin, rasa-rasanya, lebih was-was jika Anda terpilih. Kami tidak tahu hal yang gaib. Kami tidak tahu yang disembunyikan oleh hati. Kami tidak tahu masa depan. Kami hanya memilih Anda berdasarkan pandangan lahiriyah yang sering tertipu, disertai istikharah kami yang sepertinya kurang bermutu.

Mungkin jika Anda terpilih nanti, urusan kami tak selesai sampai di situ. Bahkan kami juga akan makin sibuk. Sibuk mendoakan Anda. Sibuk mengingatkan Anda tentang janji Anda. Sibuk memberi masukan demi kemaslahatan. Sibuk meluruskan Anda jika bengkok. Sibuk menuntut Anda jika berkelit.

Inilah kami. Kami memilih Anda Pak Prabowo, tapi..

Tapi sebagai penutup tulisan ini, mari mengenang ketika Khalifah ‘Umar ibn ‘Abdil ‘Aziz meminta nasehat kepada Imam Hasan Al Bashri terkait amanah yang baru diembannya. Maka Sang Imam menulis sebuah surat ringkas. Pesan yang disampaikannya, ingin juga kami sampaikan pada Anda, Pak Prabowo. Bunyi nasehat itu adalah, “Amma bakdu. Durhakailah hawa nafsumu! Wassalam.”

doa kami,

hamba Allah yang tertawan dosanya, warga negara Republik Indonesia

source: http://salimafillah.com/pak-prabowo-kami-memilih-anda-tapi/

Friday, June 6, 2014

DOA DAN UJIAN

Merenunglah, merenunglah sejenak disini. Diempat ini. Dalam suasana kesendirian dan sunyi ini. Berdzikirlah, Ingatlah Allah, perlahan. Memujinya dan mensyukuri Allah. Subhanallah, Alhamdulillah, laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar...

Untuk jiwaku dan saudaraku,
Ada banyak permohonan dan harapan yang hampir tak putus kita panjatkan kepada Allah, namun hingga sekarang belum terwujud. Ada banyak permintaan kita kepada Allah, namun belum juga terpenuhi. Mungkin, kita pernah merasakan lidah yang hampir kelu karena terus bermunajat namun belum terijaah. Barangkali, kita pernah merasakan kelelahan batin yang begitu meletihkan karena doa yang hampir selalu terucap, namun belum juga terwujud

Jangan berhenti jiwaku, jangan berhenti saudaraku
karena sesungguhnya bait-bait doa yang kita ucapkan itu adalah energi yang membentuk ketahanan kita menghadapi samudra ujian dalam hidup ini. itulah sebenarnya, kandungan dari sabda terkenal Rosulullah salalllahu 'alaihi wasallam, bahwa doa adalah senjata bagi orang mukmin. senjata bagi orang beriman. Ya, senjata karena dengannya, kita bisa mendapat bantuan dari yang Maha Kuat. Juga senjata karena dengannya kita bisa mendapat tuntunan sekaligus sandaran dalam memandang masalah secara positif dan tetap optimis

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah ta'ala mengatakan sisi lain dari kekuatan doa. menurutnya, kekuatan Iman kita justru akan tampak tatkala kita beupaya sekuat tenaga terus menerus memanjatkan doa, namun kita belum juga merasakan perubahan dari lilitan ujian yang kita alami

"Iman seorang mukmin akan tampak disaat ia menghadapi ujian. disaat ia totalitas dalam berdoa tapi ia belum melihat pengaruh apapun dari doa'anya. ketika, ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya, meski sebab-sebab untuk "PUTUS ASA" semakin kuat. itu semua dilakukan seseorang karna keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih maslahat untuk dirinya. Ia yakin bahwa dengan ujian itu, Allah menghendaki hatinya menjadi luruh dan pasrah kepada-Nya. Atau, boleh jadi melalui ujian itu, Allah menghendaki dirinya untuk lebih banyak lagi berdoa sehingga ia lebih dekat lagi dengan-Nya melalui doa-doanya" begtulah nasihat Ibnul Jauzi Rahimahullah (saidul Kahtir, 375)

wahai jiwa, wahai saudaraku
perhatikanlah dengan seksama lima alasan utama yang menurut Ibnul Jauzi bisa membuat keimanan seseorang terbukti saat melewati ujian. dengan kata lain, orang-orang yang memohon dan menginginkan doanya segera terkabul, cepat terwujud, adalah bukti dari kelemahan imannya. bukti kelemahan iman itu adalah karna lima hal kebalikannya

Yakni, pertama karna ia memandang dirinya sebagai orang yang paling baik, bukan Allah subahanahu wa ta'ala. kedua, karna ia merasa sudah banyak beramal dan beribadah, lalu berhak menerima besarnya pahala dengan menerima "upah" dari Allah dari amal-amalnya. ketiga, karna hatinya ternyata tidak kunjung pasrah dan luruh dihadapan kebesaran Allah yang tak ada kebesaran lain yang menandingi-Nya, padahal sudah banyak diuji. keempat, karena hatinya belum juga mau mendekat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan karena ia ternyata belum dianggap cukup menyampaikan do'anya kepada Allah

wahai jiwa, wahai saudaraku
Jika ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata doa-doa yang menyertai ujian hidup kita itu hanya ingin menggiringi kita pada keadaan yang lebih baik. Do'a dn ujian kita, ingin menanamkan keyakinan Tauhid yang lebih kuat bahwa kita adalah makhluk lemah dan harus terus bergantung pada Yang Maha Kuat. Doa dan Ujian kita, ingin agar kita lebih benyak memiliki keinginan untuk beramal shalih. Doa' dan ujian kita itu adalah ingin meluruhkan semua kesombongan kita dihadapan kebesaran Alah subhanahu wata'ala. doa dan ujian kita itu ingin agar kita lebih memperbanyak lagi beribadah dan berdoa

sungguh indah dan tepat sekali sabda Rasulullah" seorang hamba masih dalam kondisi baik, selama ia tidak terburu-buru", ketika menyampaikan kalimat itu, seorang sahabat bertanya, "Apa yang dimaksud dengan terburu-buru ya Rosulullah?", Rosulullah salallahu 'alaihi wasallam menjawab, "ketika seorang hamba mengatakan aku sudah berdoa tapi doaku tidak dikabulkan"

wahai jiwa, wahai saudaraku, hati-hatilah..

kita tidak perlu menghitung-hitung panjangnya masa dan waktu ujian yang telah terlewatkan. karena sikap seperti itu, pasti membuat kita lemah untuk terus berusaha dan memanjatkan doa. Jangan juga memandang dan memperkirakan betapa jauhnya masa dan waktu ujian yang akan kita lewati dihadapan. karena hal itu akan menjadi belenggu yang mengikat kita untuk bisa kuat melewatinya

kondisi kita, hampir sama saja dengan orang yang menaiki gunung yang tinggi. Ia dianjurkan untuk tidak terlalu sering melemparkan pandangannya ke atas gunung yang harus ia daki. karena pandangan ke atas itu, bisa memunculkan ketidak percayaan diri dan membebani langkahnya untuk terus mendaki. Tapi, ketika ia turun dari tempat yang tinggi, ia juga dianjurkan untuk tidak terlalu sering melihat jauh ke bawah. Karena jauhnya dataran yang ia lihat di bawah bisa memunculkan kelemahan pada jiwa

wahai jiwa..
mari bersujud syukur disini, ditempat ini, ditanah ini, disuasana sunyi ini. menyungkurkan tubuh. meletakkan kepala diatas tanah. bersimpuh dihadapan Allah subahanahu wata'ala

Dalam zaadul ma'ad, sujud disebut sebagai bagian  dari "'aadat shahabah" atau "kebiasaan para sahabat" rasulullah 'alaihimussalam. mereka mencontoh kebiasaan itu dari Rasulullah yang juga selalu sujud kepada Allah saat menerima berita gembira, saat mengalami kegembiraan, saat mendapatkan karunia Allah yang membahagiakan

wahai jiwa..
Bersyukur atas semua karunia-Nya. sujud syukur dihadapan-Nya. memuji kebesaran-Nya. karena kesadaran kita saat ini adalah kenikmatan yang sungguh berarti dari Allah subahanahu wata'ala. karena diantara ruang-ruang "KESULITAN HIDUP" yang kita ada didalamnya, kita masih memiliki sumber kegembiraan sejati kita, yaitu "KEIMANAN" yang semakin hari semakin kuat karena ditempa oleh "UJIAN" itu sendiri

Allah, bimbing jiwa ini...

Jum'at, 7 Sya'ban 2014
Aziziyyah-Makkah 23:18

~ Allah <3' ~

Ardan di puncak Thaif
kota bersih, sejuk dan Indah
Allah, terima kasih nikmat-MU <3' ~

Tuesday, March 18, 2014

Ardan, berbuatlah dengan kehendak-Nya, berbuatlah untuk Ridho-Nya..

Ardan..
Jika engkau meminta, mintalah pada Allah. sebab Dia Pemurah dan Maha Memiliki, yang tak pernah kita minta pun selalu saja Dia beri

Ardan..
Jika engkau memohon pertolongan, mohonlh pada Allaah, pertolongan-Nya dekat, hebat, dan tepat; ia tercipta dan terjemput dengan sabar dan shalatmu

Ardan..
Jagalah Allah, maka Allah kan menjagamu. Tuaikan wajib. susuri sunnah, kan terbimbinglah penglihatan, pendengaran, tindakan, dan langkah

Ardan..
Jagalah Allah, kau akan mendapati-Nya dihadapanmu, mengampuni dosamu, mengabulkan harapan, mimpi, cita dan doamu, membimbing langkahmu, meridhai amalmu

Ardan..
hiduplah sesukamu, tapi esok kau akan mati. Dalam kesukaan dirimu, tetaplah ingat mati; jadilah suka hatimu menyiapkan bekal untuk kembali.

Ardan..
Cintai siapa saja, tapi kau pasti pisah dengannya. jadilah sesal, permusuhan, saling gugat diakhirat, kecuai yang bertakwa

Ardan..
berbuatlah sesuka hatimu, berbuatlah sekehendakmu, tapi kau akan diminta pertanggung jawabanmu. maka berkemauanlah hai Ardan dengan kehendak-Nya, berbuatlah untuik ridhonya

Makkah,
Senin, 17 Jumadil ula 1435 H
 "kubasahi kalbuku yang kering"

Ardan _



Saturday, March 15, 2014

Kita kalah karena Dosa

Dengan kekuatan mereka, mereka merusak istana kehormatannya
Tidak ada lagi gunung dan daratan yang tersisa

Mereka berjalan disela-sela negeri
Dan setiap hari mereka ciptakan kebengisan disana
Entah berapa tempat telah mereka rampas
Tanpa belas kasih kepada adik-adik, anak kecil, orang-tua dan gadis perawan

Bayi yang menyusui mereka pisah dari badannya
Mungkin saja seorang bayi lahir, namun ayahnya tergeletak berlumur darah sekarat ditanah
Wanita yang terjaga dalam tirai hijabnya
Mereka singkapkan hngga tak ada lagi yang tertutupi

Andai bukan karena dosa-dosa kaum muslimin
Dan karena mereka melakukan dosa besar
Mereka kaum "PERUSAK" itu tak akan mungkin menang untuk selamanya
Jadi dosa-dosa itulah memang sumber semua kekalahan dan kemunduran serta kehancuran


Makkah,
sabtu, 14 Jumadil 'Ula 1435 H

" Dedikasi cinta buat kaum lemah yang tersisihkan" ~

with love 'Ardan' ~



Saturday, March 1, 2014

Ya Rosulallah

Ya Rosulullah..

Alangkah Indahnya hidup ini 
Andai dapat kutatap wajahmu
kan pasti mengalir air mataku
karna pancaran ketenanganmu

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukucup tanganmu
Moga mengalir kebrkatan dalam diriku
untuk mengikut jejak langkahmu

Ya Rosulullah
Ya habiballah
tak pernah kutatap wajahmu

Ya Rosulullah
Ya habiballah
kami rindu padamu

Allahumma sholli 'ala Muhammad
Ya robbi sholli 'alaihi wasalam

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudakap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya tuhan saja yang tahu

Kutahu cintamu kepada ummat
ummati..ummati..
kutahu bimbangnya kau tentang kami
syafaatkan kami

Ya Rosulullah, ya habiballah
Terimalah kami sebagai ummatmu
Ya Rosulallah, Ya Habiballah
kurniakanlah syafaatmu

~ Raihan, ya Rosulallah ~

Monday, February 24, 2014

Don't feel sad, Allah loves you..

Bismillah. Assalamu'alaikum warohmatullah wa barokatuh. I hope you all in a very good state of health. And i hope that you all have high Imaan. I want to tell you don't ever be sad. because Allah is with you.  this life is not worth of being sad. so you should always smile. even though sometimes you feel upset

I also feel upset a lot of times. because i really want to go home to Jannah. and i want to listen to and read the Quran all day. If you ever feel sad. you should go and do sujood (prostrate). and you should remember that you are from the Muslim Ummah.That means.. Everyone is making do'a for you :)

including me! so just keep your head high and be strong. because.. After hardship there is ease. Just like Allah Has promised in the Quran. when you feel sad.. remember this life is just a test. and soon it will be over. and you will be happy forever in Jannah!

you want be sad, and when you sweat. it comes out as perfume on you. everything that is meant to happen to you. Allah wanted it to happen to you. so be happy for that and dont be sad. You are Muslim. And Allah loves you. so love him back. I know im just ardan. little boy. but please listen to me when i talk. when you go to Jannah. you wont even remember these times. when something bad happens to you, or you get hurt, Allah will take your bad sins Away!

InsyAllaaahh..you will find your waayy ;)

sorry.. :)Ya, sometimes Allah tests us with hardships. but Allah tests the people that He loves. so He loves you! and I love you too soo much, I hope this made you happy.. :p ~ Assalamu'alaiku warohmatullahi wa barokaatuh baaayy! ^^

Makkah,
24 Feb 2014 M/ 24 robi'ul tsani 1435 H

with love and smile
Ardan :) ~



Wednesday, January 8, 2014

Allah Love You ~

Allah..
Mengenal-Mu, ketenangan tercipta..

Cinta dan rindu seorang hamba kepada Allah
Tergantung pengenalan dan Ilmu tentang Allah
Setiap kali ilmunya tentang Allah bertambah
Maka, kecintaan kepada Allah akan semakin sempurna

Barang siapa beriman kepada Allah
Mengenal dan mengetahui nama-nama dan sifat-Nya
Maka ia cinta kepada-Nya, merasa nikmat bertemu dengan-Nya, bersanding dengan-Nya, melihat wajah-Nya, dan akan selalu mendengar perkataan-Nya

Kesempurnaan derajat seorang hamba
 Diukur dengan dua kekuatan ini, yaitu “ILMU” dan “CINTA” kepada-Nya.
Seutama- seutama ilmu adalah ilmu tentang Allah
Setinggi-tinggi cinta adalah cinta kepada Allah
Kenikmatan yang paling sempurna tergantung pada keduanya
Ilmu tentang Allah dan cinta kepada-Nya <3’ ~


~ Ibnul Qoyyim, Al-Fawaaid : 70 ~

Makkah,
Rabu, 8 Robiul awwal 1434 H
“Allah love You”

‘Ardan’ ~