selalu ada
waktu yang harus terluang untuk keluarga, yang tentang mereka Allah akan
pertanyakan kepemimpinan dan bimbingan kita. Seruan mula pada sang Nabi: Dan
beri ingatlah keluargamu yang terdekat! (QS. Asy-syu'araa : 214), maka hikmah dan
nasihat adalah hak mereka. Allah katakan, jagalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka! ( Ath-tahrim: 6) maka dihajatkan keberamaan penuh makna dan
keteladanan
Anak dan
istri adalah kesenangan hidup di dunia. Maka tugas kita adalah mengupayakan
agar kelak berkumpul jua, bahagia disurga. Anak dan Istri adalah titipan-Nya,
maka kita harus menjaga, agar kelak saat dikembalikan, mereka sesuai keadaan
awalnya: fitroh. Istri dan anak adalah karunia-Nya. sudahkah tertunjukkan rasa
syukur atas kehadiran mereka; dilembutnya kata dan syahdunya mesra? istri dan
anak: fitnah dan ujian. Dalam membersamai dan menyenangkan, bergulatlah hasrat
dengan keterbatasan; lalu diujilah ketaatan
bahagialah
suami dan ayah; yang memastikan tiap suapan kemulut anak-istri dan segala yang
dikenakan, halal dan thayyib tak meragukan. Bahagialah suami dan ayah;
membimbing anak dan istri mengulang hafalan, tadaburi Al-Quran, mengisah penuh
cinta siroh Nabi dan sahabat. Berbahagialah suami dan ayah yang khusyuk
menangis mendoakan keselamatan, keberkahan, serta kebaikan anak-istri dan
keturunannya
Bahagialah
suami dan ayah; mengecup dengan doa perlindungan dan cinta saat anak-istrinya
lelap tidur, juga saat berpamit bepergian. berbahagialah suami dan ayah; syukur
dan takjubi kemajuan anak dan istri dalam kebaikan, lalu ada peluk, doa dan
hadiah sederhana. Bahagialah suami dan ayah yang jadi kebanggaan anak-istri,
tapi tak menumpulkan pengembangan diri mereka dalam hidup berbakti. Tanggung
jawab suami dan ayah demikian agung;
seakan saat istri dinikahi dan anak dilahirkan, mereka bertitah: " Bawa
kami ke surga!"
Bahwa ada
kisah Nuh dengan istri dan anak yang durhaka; itu penyadar bahwa suami dan ayah
tiada punya kuasa atas jiwa yang dicinta. Bahwa hidayah bukan hak ayah dan
suami, hatta pun dia seorang Nabi. Yang kita pertanggung jawabkan ihktiyar
kita, bukan hasilnya. Tetapi naiflah ayah dan suami yang berlindung dibalik
nama agung Nuh dan Luth, tanpa upaya
meluangkan saat berharga untuk keluarga. Pun saat istri; agunglah mereka dalam
juangnya untuk menjadi apa yang ditaujihkan Al-Quran; shalihat, Qanitat,
Hafizhat
Bagi suami;
mereka penggenap separuh agama, Penjaga ketaatan, tempat berlari dari yang
harom dan keji menuju yang berkah dan suci. Maka para istri itu tahu; untuk siapa mereka berdandan dan
mempercantik diri; tersenyum dan penuh pemuliaan
menyambut kepulangan
Makkah
senin, 13 Dzulqo'da 1435 H - 8 september 2014 M
"Rumah Tangga" ~