Thursday, May 23, 2013

Makkah dan Goresan Cinta diakhir malam. . .



Tenang dan hening. Sunyi dan senyap. Semua sudut kota Makkah yang berada disekitar enam mil dari ketinggian gua itu terlihat jelas. Sejelas purnama dimalam hari ini. Atau seterang Matahari disiang hari dimusim panas ini.Iya, lelaki berusia 37 tahun itu menjalani hari-hari yang panjang selama 3 tahun dalam kesunyian didalam gua itu. Ketika usianya genap 40 tahun Malaikat Jibril datang kepadanya dengan membawa wahyu dan seketika resmilah ia menjadi Nabi terakhir yang menutup rangkaian panjang sekitar 350 Ribu Nabi dan Rasul. Ketika kembali kerumah Ia berkata kepada kekasih sang Istri, ''Sekarang tak ada waktu istrahat dan tidur khadijah.''

Demikianlah..
Siapapun kita yang berusaha mencari ‘Cinta’ surga dan yang terus mengorientasikan cinta hanya kepada Sang Pemilik Cinta. Maka, benar-benar kita membutuhkan saat-saat hening dan sunyi seperti itu. Karena cinta adalah tindakan memberi tanpa henti. Maka, kita  membutuhkan energi besar untuk menjaga kesinambungan dalam 'ketenangan' untuk memilih cinta pada sebuah orientasi besar menuju cinta yang Agung. Karena dalam ‘keheningan’ dan ‘kesunyian’ seperti itulah kita belajar menyerap energi kehidupan kedalam diri kita.

Semua adalah jenak-jenak. dimana kita kembali kedalam diri kita sendiri. Menemui Robb kita dengan membawa ruh, menyapa jiwa kita, berdialog dengan akal kita. DIAKHIR DALAM SEPERTIGA MALAMNYA.

Disaat itulah..
Kita berusaha dan terus berusaha untuk menyatukan kembali diri kita yang mulai berserakan dalam lelah. atau  yang mulai tercabik-cabik dalam jalan kehidupan yang panjang menuju cinta-Nya.

Disaat itulah..
Kita  berusaha mencoba menyegarkan jiwa kita kembali untuk mengembalikan kembali cita-cita luhur dari cinta yang Agung. Menguatkan kembali azzam kita pada cita-cita luhur cinta. Mencoba untuk kembali menyerap semua energi kehidupan yang kita perlukan untuk sebuah perjalanan cinta kita. 

Disaat itulah..
kita menguatkan jiwa kita kembali dengan tekad untuk terus berharap. Terus meminta dan terus meminta.  takdir cinta terbaik dari Sang pemilik cinta, ALLAH.

Begitulah jenak-jenak. dimana kita kembali kedalam diri kita lalu keluar membawa ruh kita, akal kita, dan jiwa kita menemui langit. Karena disanalah kita menemukan kembali keyakinan pada kebenaran jalan cinta kita. Disanalah kita menyerap bantuan langit yang tak terbatas. Dan disana pula kita akan menemukan kembali ‘ketenangan’ yang terganggu disepanjang jalan menggapai cinta dengan Ayat-ayat Nya.

Iya..
Karena ''ketenangan'' adlah syarat utama untuk menjadikan kita manusia produktif. Dan karena ‘CINTA’ benar-benar mengharuskan kita  memiliki tujuan, orientasi untuk sebuah perubahan yang kuat dan besar. Dan itu hanya benar-benar mungkin  dicapai ketika kita mengalami titik keseimbangan tertinggi dalam proses penerimaan dan pengeluaran energi kita. Maka..

‘KETENANGAN ’ adlah cara menghemat energi.
‘PERENUNGAN’ adalah cara menyerap energi. Dan
‘MEMBERI’ adalah cara menyalurkan energi.

Semua akan bersinergi
Dan kemudian menjadi cinta

Cinta suci untuk Nya
Dan Cinta suci menuju surga Nya
Allah..

Makkah
Jum’at 24 Mei 2013. 02: 38
diujung malam-Nya dengan cinta-Nya

‘Ardan’ _

No comments:

Post a Comment