Friday, May 17, 2013

Sepenggal kisah menuju "HIRO". . .


Makkah, 09 Mei 2013

Tepat pukul 08 :30 pagi, taksi murahan yang kami tumpangi dari Depan Masjidil Harom berhenti tepat dikaki Jabal Nur. Perjalanan kurang lebih memakan waktu 10-15 menit pagi itu serasa berjam-jam, meliuk-liuk. melintasi padang pasir panasnya Makkah dibawah terik 38 hingga 40 derajat celcius yang membakar pagi itu. Panas, Iya dimana-mana panass.

Dalam perjalan, dari balik jendela taksi, yang kulihat hanya deretan batu cadas yang membakar, disana ada ratusan bahkan ribuan bebatuan berukuran besar yang tertata rapi, menyatu, keras sekeras watak penduduk pribumi yang hidup saat ini.

Antara terasa dan tidak, kurang lebih 15 menit dalam perjalanan menuju Jabal Nur aku beserta 3 sahabat lainnya berada didalam Taksi, meliuk-liuk,  hingga ke pelosok Jalan yang perasaan dulu pernah kulalui, tapi itu dulu ketika tempat ini kukunjungi, di Tahun 2009 saat aku menunaikan Ibadah Umroh saat itu, namun memori itu kian memudar tenggelam ditelan waktu dan kini tempat yang dulu pernah kulalui itu terasa asing dan seolah-olah tak pernah kulalui. namun itu ada. 


Taksi kami mendaki sebuah lereng bukit yang landai. Mulanya ujung-ujung tanjakkan Jabal Nur tertutupi bukit-bukit kecil yang rapat, Namun ketika Taksi kami berbelok, bukit-bukit kecil itu tersibak, dan seketika itu pula dihadapan kami tersaji pemandangan yang membuatku merasa terlompat. Iya. seolah-olah terlompat kedalam sebuah sejarah  dalam siroh perjalan Manusia terbaik dibalik histori peradaban manusia, dengan wahyu pertamanya "IQRO’ BISMI ROBBIKALLADZI KHOLAQ " Ialah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam . . .

Subhaanak Ya Robb...

Bergegas aku meminta sopir taksi untuk berhenti dan seketika kami menghambur keluar. Ribuan bahkan milyaran fragmen ingatan akan pengorbanan beliau Muhammad salllahu’alaihi wasallam beserta kecintaan beliau kepada Umatnya, tiba-tiba tersintesa persis didepan mataku. Yaa Robb. Engkau ciptakan kekasihmu. Benar-benar engkau manusia Pilihan Ya Rosulallah. Engkau benar-benar manusia terbaik ya Rosulullah. Allahumma shalli wasallim ‘Ala Rosuulikal Kariim...

Kepada seorang Bapak tua yang lewat aku bertanya, 
''Afwan, A sohhah hadza huwa Jabal Nur?”

Ia menatapku lembut, lalu menjawab.
''Aywaa shoh, hadza huwa Jabal Nur…''

. . . 

Didinding Jabal Nur - Gua Hiro-

Mas Azzam. Mas Singgih. Mas Sabil yang Narsis Narsis :)

kata teman-teman Kacamatanya itu Lhoo he he :D

Sebelum Ke Hiro mereka Berpose depan Harom ^^
(Mas adam. Mas singgih dan Mas sabil)




:)




Makkah, 
Jum'at 7 Rajab 1434 H

"Ardan"



-------------






Aku terpukau mendapati diriku tengah berdiri tepat diatas puncak-MU...
Atas keagungan-MU..
Dipuncak berbatu cadas itulah tujuan kami
Disanalah Bendera itu berkibar

Asma Mu Berkibar 

Dan kemudian berkibar YA Robb ...
Allahu Akbar!


The Black Banner...



No comments:

Post a Comment