Friday, November 29, 2013

"HATI" ~



Hati yang mati; hilang rasa peduli. Hati yang sakit; rindu pujian selangit. Hati yang sehat; berbahagia karena nasihat. Hati kita berayun goyah-gayih. Mari jaga istiqamah dengan mensahabtai orang-orang benar; jadikan nama kita ada dalam doa dan nasihatnya. Mencinta dan membenci karena Allah itu adil dan sewajarnya. Hati berbolak-balik, perasaan bertukar-tukar; akhlak mulia tetaplah dijaga.

Mencadasnya hati karena dua perkara; lalai dan dosa. Sentosanya hati dengan dua cara ; mohon ampun dan mendzikir-Nya. Jadilah hatimu selalu tersenyum pada langit. Jadilah bibirmu selalu tersenyum pada bumi. Izinkanlah surga rindu padamu. Hati yang kotor adalah yang enggan meminta-Nya

Berbuat baiklah, walau dikira berpamrih. Belalah nurani, walau dianggap bersandiwara. Izinkanlah hanya Allah, yang menghakimi hatimu. Mata yang hasad menemukan cacat disegala perilaku orang terdengki, sebab kebusukan dari hati menguar menutupi hal sejati. Dia yang tak jujur dalam memuji, berpeluang untuk tak jujur dalm mencela. Tergantung suasana hati ; ridha atau marah

Hati yang berdesir ; lintasan pikir ; getar lisan dan bibir ; tulang. Otot, syaraf, serta darah yang mengalir ; semua merindumu berdzikir. Hati yang mengingat Allah, sibuk melayakkan diri berdekat pada-Nya dengan prasangka baik, niat baik, rencana baik

Apa yang paling banyak kau bicarakan umumnya adalah yang paling besar menghuni hatimu. Saying sekali jika bukan Allah. Memaksa diri mendengar hal benar, walau yang tak lebih besar; walau hati belum berbinar. Sedikit memahami persoalan akan mengurangi luka hati kita karena marah, dan luka hati para pihak yang belum tentu bersalah

Makkah,
Sabtu, 30 November 2013 ~ 27 Muharram 1435 H, 06:59

“Hati”

~ Ardan ~

No comments:

Post a Comment