Thursday, October 4, 2012

kabar gembira untuk sang 'malam'



Sampaikan kabar gembira kepada malam hari, bahwa sang fajar pasti
datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah.

Kabarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan
akan datang secepat kelebatan cahaya dan kedipan mata.

Kabarkan juga kepada orang yang ditindas dan didholimi bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan
segera tiba.

Saat kita melihat hamparan padang sahara yang seolah memanjang
tanpa batas, ketahuilah bahwa di balik kejauhan itu terdapat kebun yang
rimbun penuh hijau dedaunan. Ketika kita melihat seutas tali meregang kencang, ketahuilah bahwa,
tali itu akan segera putus.

Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan
berakhir dengan rasa aman, penyakit akan berujung pada kesehatan dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian.

Kobaran api tidak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim as. Dan itu,
karena pertolongan Ilahi membuka "jendela" seraya berkata:
{Hai api menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.}
(QS. Al-Anbiya': 69)

Lautan luas tak kuasa menenggelamkan Kalimur Rahman (Musa as).
Itu, tak lain karena suara agung kala itu telah bertitah,
{Sekali-kali tidak akan tersusul. Sesungguhnya, Rabb-ku besertaku, kelak Dia
akan memberi petunjuk kepadaku.}
(QS. Asy-Syu'ara:: 62)

Ketika bersembunyi dari kejaran kaum kafir dalam sebuah gua, Nabi
Muhammad (saw) yang ma'shum mengabarkan kepada Abu Bakar ra bahwa
Allah Yang Maha Tunggal dan Maha Tinggi, ada bersama mereka. Sehingga,
rasa aman, tenteram dan tenang pun datang menyelimuti Abu Bakar ra.

Mereka yang terpaku pada waktu yang terbatas dan pada kondisi yang
(mungkin) sangat kelam, umumnya hanya akan merasakan kesusahan,
kesengsaraan, dan keputusasaan dalam hidup mereka. Itu, karena mereka
hanya menatap dinding-dinding kamar dan pintu-pintu rumah mereka.
Padahal, mereka seharusnya menembuskan pandangan sampai ke belakang
tabir dan berpikir lebih jauh tentang hal-hal yang berada di luar pagar
rumahnya.

Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, jangan pernah merasa sedih sesaatpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti
kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir,
tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang
silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang
Maha Bijaksana dan Sang Pemilik Kesempurnaan tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah
mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi
sesungguhnya, setelah kesulitan pasti akan muncul kemudahan. Setelah sakit, sehat  akan tiba menjelang dan kau akan kembali tersenyum _

Betapapun, Sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan
segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat
sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.
Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah
orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka
terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi
Maha Lapang.

with love 'Ardan'

No comments:

Post a Comment