Ditahanlah cinta dihati, menanti waktu yang mesti pasti. Karena setelah waktu itu tiba. Maka semuanya akan diungkap tanpa
hijab. Sang lelaki menuliskan bait-bait cinta dinotebooknya. Sebuah catatan
harian tentang cinta yang tertahan. Cinta yang kan ditumbuhkan seiring
keikhlasan, cinta yang kan diwajarkan. Agar tetap bermuara pada penghambaan
terhadap Sang pemilik Cinta, Allah.
Begitupun sang wanita. Setiap hari
menulis rangkaian kalimat cinta yang tak terkikis. Disimpan di draft yang kelak
kan dipublish. Tinggal menanti saat yang tepat. Saat dimana kelak tak hanya
hatinya yang bertaut. Tapi juga tangannya bisa memeluk erat tanpa takut.
Sang lelaki tersenyum diujung malam. Menanti saat pagi yang akan
menghampiri dan membuatnya tenggelam. Tenggelam dalam kebahagiaan ‘PERNIKAHAN’. Saat perempuan sulit terpejam hingga lewat pertengahan malam. Jantungnya berdegup kencang mengeja rindu. Kerinduan saat akad itu
dengan indah terlafalkan. Dan semuanya terhalalkan.Robbi…
Lelaki dan perempuan. Menjadi benar-benar
romantik saat ijab qobul terbacakan. Dan kini mereka bertugas untuk
membuktikan, bahwa cinta bukan sekedar
menggairahkan tapi juga memadukan segala kelebihan dan kekurangan, agar menjadi
kekuatan yang terpadukan. Hingga mampu bersinergi. Tetap berada dijalan yang Allah
ridhoi. Indahnya...
'Suatu hari dibumi cinta'
Makkah, 10 Robi’ul akhir 1434 H
Ardan
No comments:
Post a Comment