Wednesday, December 11, 2013

Di balik jerumus setan dan Kegagalan..

Mungkin kegagalan dan "jerumus setan" memang lebih baik dibanding keberhasilan dan tanpa mengecup pahitnya kegagalan. Pun begitu bagi Adam, Musa dan Yunus. Gagal adalah jalan cinta menuju mulia

Adam gagal berlaku taat, bermaksiat, lalu bertaubat maka diapun diampuni dan selamat. Adapun Iblis berhasil dalam ibadat, hingga kemuliaannya nyaris menyamai Malaikat. Lalu dia pun  ‘BANGGA DIRI’ dan membangkang perintah Ilahi, maka baginya laknat abadi

Musa gagal menahan diri, membunuh orang, lalu lari meninggalkan negeri. Kelak dia diangkat menjadi nabi. Sementara Qorun berhasil menjadi kaya, lalu mentakjubi kemampuannya. Dia dibenamkan kedalam bumi

Yunus gagal bersabar, perih dengan marah meninggalkan tugasnya. Dia lalu terinsyaf didalam perut ikan, bahkan ketika Allah menyelamatkannya, umat berduyun-duyun mengimani kebenaran. Disisi lain, bal’am berhasil menjadi ulama yang mustajab doanya, tapi berakhir dalam khianat hina

Hanya mengingatkan diri ini yang “kotor”, jangan sedih duhai jiwa yang gagal. Jangan lengah duhai "para penjerumus" yang baik hati yang bersih. Mari susuri orang-orang gagal yang dimuliakan Allah dalam kitab-Nya’ bagaimana sikap dan ungkapan mereka

“Allah.. Robb kami, kami telah menganiaya diri. Andai kau tiada ampuni dan kasihi, sungguh kami termasuk insan yang rugi,” lirih berdoa adam dan hawa ba’da gagalnya “Duhai Robb, pencipta-pemelihara, penguasa, pengarunia, pengatur urusanku telah kuaniaya diriku, maka ampunilah aku, “demikian munajat musa. Dan “Tiada Ilah sesembahan yang Haq selain Engkau. Maha suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk insan yang aniaya », adalah iba hati Yunus dalam gelap yang berlipat gulita.

~ Inna Littaubati Baaban ~


Allah Engkau Maha Penyayang <3 ~

Ardan _

No comments:

Post a Comment